MITOS Stroke tidak bisa dicegah FAKTA: Hampir 80% kejadian Stroke bisa dicegah dengan perilaku "CERDIK" dan "PATUH" CERDIK:Cek Kesehatan secara teratur; Enyahkan asap rokok; Rajin aktivitas fisik/olahraga; Diet sehat gizi seimbang; Istirahat cukup; Kelola stres PATUH:Periksa kesehatan secara berkala; Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat; Tetap diet sehat dan gizi seimbang
Tahukah Anda bahwa stroke juga dapat menyerang seseorang yang berusia muda? Pada 2010, sebuah studi yang dipublikasikan pada jurnal Stroke, menemukan antara 1988 hingga 2004, serangan otak tiga kali lipat terjadi pada perempuan berusia 35 hingga 54 tahun. Bahkan pada pertengahan tahun 1990 hingga awal 2000, penelitian yang dipublikasikan di Neurology menunjukkan adanya peningkatan stroke sekitar 54 persen terhadap orang dewasa yang berusia 20 hingga 45 tahun. Kita mungkin berpikir bahwa stroke tidak akan menyerang seseorang yang berusia muda. Mitos tersebut kini terbantahkan. Jumlah orang yang terkena stroke memang menurun, namun jumlah orang yang terkena stroke pada usia muda justru meningkat. Penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Neroulogy menunjukkan bahwa pada tahun 1999 dan 2005 di Cincinnati, terjadi penurunan stroke pada orang yang berusia 71 hingga 69 tahun. Namun ada peningkatan 13 hingga 19 persen pada orang yang berusia 20 hingga 54 tahun. Meskipun hal ini dibantah oleh Andrew Russman, DO, seorang ahli saraf dan spesialis perawatan stroke di Cleveland Clinic. Ia berujar, memang beberapa penelitian menunjukkan adanya peningkatan stroke pada usia muda, tetapi buktinya kurang. Insiden stroke mengalami penurunan secara keseluruhan, mungkin ini disebabkan adanya edukasi untuk lebih mengenali stroke pada usia muda. Masih ada perbedaan pendapat antara satu pihak dengan pihak lainnya. Tetapi data statistik di Amerika menunjukan stroke yang terjadi pada usia di bawah 45 tahun menyerang sekitar 7 hingga 15 orang per 100,000. Bagaimana stroke bisa terjadi pada usia muda? Menurut S. Ausim Azizi, MD, pimpinanan jurusan Neurology dan dosen neurology Temple University Medical School di Philadelphia, “Dibandingkan stroke pada usia lanjut, stroke di usia muda adalah penyakit yang berbeda.” Infeksi, trauma gangguan jantung, dehidrasi, sickle cell disease bisa menjadi penyebab paling umum stroke pada usia muda. Penurunan asupan atau supply darah ke otak mengakibatkan terjadinya stroke. Stroke isemik biasanya menjadi penyebab yang sering terjadi, yaitu karena adanya pembekuan darah di dalam jantung atau pembuluh darah. Penyebab lainnya adalah pembedahan pembuluh darah di leher, di mana pembekuan diakibatkan oleh robekan kecil pada pembuluh darah besar dan darah dikirim ke otak. Migrain, pil KB, kehamilan, dan merokok juga diidentidikasi sebagai penyebab stroke usia muda. Menurut peneliti asal Prancis, perubahan hormon yang terjadi pada usia muda, terutama hormon yang membuat seseorang tinggi, dapat meningkatkan risiko dua hingga lima kali. The Collaborative Group for the Study of Stroke in Young Women mengemukakan bahwa pil KB dapat meningkatkan risiko jika diminum oleh perempuan yang memiliki darah tinggi atau migrain, apalagi jika perempuan tersebut perokok berat. Ini disebabkan karena pil kontrasepsi mengubah agregasi platelet, sehingga meningkatkan aktivitas antitrombin III, mengakibatkan pembekuan pada tingkat tertentu. Kehamilan juga mampu meningkatkan sekitar 13 kali risiko terjadinya stroke iskemik pada perempuan. Kardiogenik juga bisa menjadi pemicu. Yang termasuk dalam kardiogenik adalah sakit jantung, kelainan katup jantung, patent foramen ovale – ini merupakan lubang pada jantung di sisi kanan dan kiri. Bahkan obesitas dan kecanduan alkohol dapat menyebabkan masalah pada jantung sehingga membuat Anda terkena stroke. Narkoba tipe amphetamine, termasuk kokain, meth, marijuana juga adalah hal yang perlu dihindari.
Sekalilagi ini hanya anggapan saya, bisa jadi benar, bisa jadi salah. Toh, tidak mengapa jika kita menerka-nerka untuk mencari jawaban. Saya lebih tertarik, untuk membahas istilah Kambing Hitam, yang menjadi judul TALIJIWO tersebut.. Istilah "Kambing Hitam" menarik untuk dibahas, padahal Kambing warnanya tidak hanya hitam, ada warna merah, putih, atau yang lain.
Umumnya pasien akan merasa cemas, marah, kesal, tidak berguna sehingga mereka akan lebih mudah tersinggung dan sulit untuk mengendalikan emosinya, terutama dalam enam bulan pertama setelah stroke. Namun, seiring berjalannya waktu, pasien akan mulai bisa menerima dan mulai terbiasa dengan perubahan yang terjadi dalam diri mereka. Sehingga, secara perlahan masalah emosional dan perilaku mereka akan membaik. Membaiknya masalah emosional dan perilaku pasien ini tentu tidak lepas dari peran keluarga dan kerabat dekat yang membantu dalam memberikan dukungan. Itu sebabnya, sangat penting bagi para perawat pasien supaya tidak pernah bosan dalam memberikan dukungan moral dan keyakinan ke pasien jika kondisi mereka akan pulih seiring berjalannnya waktu. Selain itu, sebagai perawat jangan lupa untuk beradaptasi dengan kondisi para pasien jika mereka mengalami masalah komunikasi, penurunan daya ingat, lambat dalam mengerti maksud Anda dan lain sebagainya. Sebenarnya, prediksi penyembuhan stroke tergantung dari jenis stroke yang diderita dan seberapa luas penyebarannya di organ tubuh. Jika perbaikan kesehatan pasien melalui obat-obatan dan terapi menampakan kemajuan yang signifikan, maka kemungkinan pasien untuk sembuh sangat besar. Namun perlu diingat, jika penyembuhan total setelah stroke akan memakan waktu lama. Apakah ada terapi yang bisa membantu? Berurusan dengan perubahan perilaku setelah stroke lebih banyak belajar bagaimana mengendalikannya, bukan menyembuhkan atau memperbaiki’. Perubahan perilaku pasien yang disebabkan oleh masalah emosional, seperti depresi atau kecemasan bisa dibantu dengan pengobatan atau terapi. Biasanya dokter akan dapat mengarahkan pasien untuk berkonsultasi ke psikolog sehingga bisa melihat penyebabnya dan berbicara kepada pasien tentang cara terbaik untuk mengatasinya. Perawatan yang biasa dilakukan pasien meliputi Melakukan terapi Cognitive Behavioural Therapy CBT adalah sebuah terapi yang memiliki prinsip dasar bagaimana cara berpikir seseorang dalam situasi tertentu bisa mempengaruhi bagaimana mereka merasa emosional dan fisik, sehingga mengubah perilakunya. Penekanan pada aspek kognitif atau perilaku terapi dapat bervariasi, tergantung pada kondisi pasien. Strategi manajemen perilaku. Misalnya, pelatihan manajemen kemarahan. Selain itu, pasien bisa mengonsumsi obat anti-depresan. Obat anti-depresan memang tidak menyembuhkan masalah emosional, tapi bisa membantu meringankan gejala sehingga membuat hidup pasien terasa lebih menyenangkan. Tidak semua obat anti-depresan manjur atau cocok untuk semua orang karena memang efek samping yang ditimbulkan akan berbeda-beda bagi yang mengonsumsinya. Jadi sebelum mengonsumsinya, jangan lupa konsultasi ke dokter terlebih dahulu.
Senin 28 Januari 2019 Home › Kesehatan Apakah Stroke Ringan Bisa Sembuh?
Untuk Anda yang sedang di tahap ini, latihan gerak tubuh merupakan terapi yang diperlukan. Latihan ini bertujuan untuk melatih kemampuan gerak dan peregangan otot pada sendi yang terdampak secara aman dan tanpa rasa sakit. Selama menjalani latihan, penderita bisa mencoba menggerakkan otot yang terasa lemah dengan bantuan bagian tubuh yang masih berfungsi maupun dibantu oleh terapis atau pelatih. Dengan latihan ini, otak dapat terangsang untuk membentuk jaringan baru dengan saraf yang ada di otot, atau disebut juga dengan neuroplastisitas. 2. Otot mulai kaku Saat otak dan otot sudah kembali terhubung melalui proses neuroplastisitas, kelenturan otot juga akan mulai pulih. Namun, kemampuan pergerakan otot pada tahap ini masih bergantung pada kekuatan sinyal yang dikirimkan dari otak ke otot. Sinyal tersebut yang mengirimkan perintah bagaimana otot harus bergerak. Jika sinyal yang dikirimkan terlalu lemah, maka pergerakan otot masih akan terganggu atau bahkan kaku. Pada tahap ini, Anda umumnya masih mengalami kekakuan otot yang disebut juga dengan spastisitas. Walau dapat terasa tidak nyaman karena membatasi pergerakan tubuh, otot yang kaku dapat menjadi ciri-ciri selanjutnya kalau stroke mau sembuh. Ini artinya sudah ada jaringan yang terhubung antara otak dan otot, tetapi perlu terus dilatih untuk meningkatkan sinyal yang dikirim. 3. Peningkatan kekakuan otot Pada tahap ketiga ini, kekakuan otot akan semakin meningkat. Jika tidak ditangani, kekakuan otot bisa bertambah parah, bahkan hingga menyebabkan kontraktur. Kontraktur adalah kondisi ketika sendi menjadi kaku dan tidak dapat digerakan. Untuk meredakan otot yang kaku, Anda perlu terus melakukan latihan pergerakan tubuh. Meski terasa tidak ada perkembangan atau malah bertambah parah, kekauan otot yang meningkat justru bisa menjadi ciri-ciri stroke mau sembuh. Sebab, kekakuan otot tersebut menjadi pertanda adanya peningkatan jaringan hubungan antara otak dan otot. Terkadang, otot dapat terasa sangat kaku hingga membatasi kegiatan latihan Anda. Bila diperlukan, terutama jika timbul rasa sakit, dokter mungkin akan memberi suntikan botoks untuk membantu meredakan kekakuan sementara, dilansir dari Journal of the Neurological Sciences. Walau gejala dapat terasa cukup reda setelah suntik botox, pastikan Anda tetap melakukan latihan untuk meningkatkan efektivitas obat. 4. Kekakuan otot berkurang Jika latihan pergerakan tubuh terus dilakukan, pada tahap ini, kekakuan otot mungkin mulai berkurang. Anda biasanya akan mulai bisa mengendalikan otot dan melakukan gerakan tubuh tertentu. Namun, gerakan mungkin masih akan terasa tersentak-sentak dan tidak teratur. Pada umumnya, otot besar di lengan dan tungkai akan sembuh terlebih dahulu, kemudian baru otot-otot yang lebih kecil di tangan dan kaki. Meski Anda merasa gejala stroke sudah cukup membaik, latihan tetap harus terus dilakukan untuk meningkatkan kekuatan sinyal dari otak ke otot. Anda bahkan juga bisa mulai melakukan gerakan latihan yang lebih berat untuk mengembalikan kekuatan otot yang sebelumnya terasa kaku. Ini termasuk salah satu ciri-ciri stroke mau sembuh. Jika sebelumnya latihan hanya dilakukan di rumah sakit bersama terapis atau pelatih, di tahap ini Anda bisa mulai melakukan latihan mandiri di rumah. Anda bisa menanyakan jenis latihan yang cocok untuk Anda kepada terapis atau pelatih. 5. Kemampuan melakukan gerakan yang rumit Saat memasuki tahap ini, Anda seharusnya sudah mulai mampu mengendalikan tubuh dan melakukan gerakan tertentu. Misalnya, menyisir rambut atau memegang sendok sendiri. Kabar baiknya, ini bisa jadi ciri-ciri stroke yang Anda alami mau sembuh. Kekakuan otot mungkin terkadang masih timbul, tetapi biasanya hanya terjadi secara ringan dan tidak akan terlalu membatasi gerakan tubuh. Selain itu, kemampuan gerak motorik tubuh juga akan meningkat. Setelah tubuh mengalami serangan stroke, bagian tubuh yang paling lama sembuh umumnya yaitu tangan dan kaki. Alasannya karena otot tangan dan kaki berada paling jauh dari garis tengah tubuh. Agar kesembuhan tangan dan otot bisa lebih cepat, Anda bisa coba melakukan beberapa latihan gerakan tangan dan kaki. Ambil contohnya dengan mengepal dan membuka tangan atau menggerakan bagian depan dan jari-jari kaki. 6. Kesembuhan kekakuan otot Di tahap ke enam, kekakuan otot akan hilang sepenuhnya seiring dengan kemampuan gerak motorik tubuh yang hampir sembuh. Anda juga biasanya sudah bisa menggerakan masing-masing sendi tubuh dengan lebih lancar tanpa harus melakukan gerakan lain terlebih dahulu. Meski begitu, Anda harus terus melatih gerakan tubuh. Bahkan, Anda juga bisa mulai melakukan gerakan latihan yang lebih rumit. Sebagai contoh, Anda bisa kembali melakukan olahraga kesukaan Anda yang mengharuskan Anda menggerakan seluruh tubuh, seperti berenang atau berlari. Di sini juga merupakan ciri-ciri lain kalau stroke sudah mau sembuh. Semakin sering Anda berlatih, maka stroke bisa semakin cepat pulih. 7. Fungsi tubuh kembali normal Meski terkadang terdengar mustahil, kesembuhan total dari stroke bisa terjadi. Pasca stroke Anda biasanya sudah bisa sepenuhnya mengendalikan gerak tubuh dan memiliki kemampuan gerak motorik yang baik. Namun, karena jenis stroke yang dialami setiap penderita bisa berbeda-beda, tahap kesembuhannya juga berbeda. Tidak ada dokter yang bisa memastikan kesembuhan stroke. Perlu diingat juga bahwa setiap tahap dan ciri-ciri stroke mau sembuh tidak selalu terjadi berurutan. Terkadang, Anda mungkin merasa tidak ada perkembangan, atau harus kembali ke tahap sebelumnya. Padahal, seperti yang telah dijelaskan di atas, kekakuan otot yang bertambah parah justru bisa menjadi tanda-tanda stroke akan sembuh. Hal yang terpenting adalah Anda mau terus menjalani terapi dan berlatih. Penderita yang mau terus menjalani latihan biasanya dapat meredakan gejala stroke yang dialami.
Jikamembaik maka silakan diteruskan dan disertai Terapy lainnya (bisa akupuntur dsb.) Namun jika tidak ada tanda2 perbaikan, kami serahkan keputusannya pada keluarganya. pemberian AG, Beras Karnus dan AT ini terutama untuk menjaga agar tidak sampai terjadi serangan stroke selanjutnya. Sumber : Grup Karnus
Stroke menimbulkan berbagai efek serius pada kesehatan, salah satunya otak. Kerusakan otak akibat stroke terjadi akibat suplai darah terganggu dan tidak lancar. Efek stroke pada otak yakni bisa mengakibatkan kerusakan sel-sel pada otak yang menyebabkan gangguan pada indera, kemampuan motorik, perilaku, kemampuan bahasa, memori, dan kecepatan rangsangan dalam merespon sesuatu. Lantas, apa yang terjadi pada otak saat seseorang mengalami stroke? Kenapa stroke bisa menyebabkan kerusakan otak? Otak membutuhkan pasokan darah untuk tetap dapat bekerja dengan baik. Nah, jika aliran darah tidak mencukupi maka kondisi dan kerja otak mengalami perubahan. Berikut beberapa hal yang menjadi penyebab kerusakan otak akibat stroke. 1. Peradangan Saat racun menyerang otak selama stroke, maka secara alami organ tubuh ini akan mencoba untuk memperbaiki dirinya. Namun, tak jarang usaha ini justru bisa menimbulkan peradangan berlebihan. Akibatnya, jaringan otak akan dibanjiri dengan cairan dan sel darah putih yang bertugas melawan infeksi. Nah, kondisi ini bisa menyebabkan pembengkakan edema yang bisa merusak fungsi otak normal. 2. Kelebihan kalsium dan kekurangan natrium Saat otak mengalami kerusakan akibat stroke, kalsium di dalam tubuh bisa bocor dan masuk ke dalam sel otak. Ketika pasokan darah ke otak tidak mencukupi tandanya asupan oksigen pun berkurang. Akibatnya, kadar kalsium menjadi tidak seimbang. Sementara itu, sel otak dirancang tidak bisa merespon kalsium dalam jumlah yang besar. Akibatnya, kerusakan otak tidak bisa terhindarkan. Di samping itu, natrium juga berfungsi untuk menjaga fungsi otak tetap normal. Namun saat stroke menyerang, natrium di dalam otak menjadi tidak seimbang hingga bisa mengubah isi sel otak dan membuatnya rusak. 3. Terbentuknya radikal bebas
Sianggan, saya mau tanya, kenapa saat saat mengakses file .php yang terdapat di dalam file .php lain selalu terjadi error . mohon bantuannya gan thanks.
"Stroke adalah salah satu penyakit yang dapat menimbulkan dampak yang sangat buruk bagi tubuh dan bahkan kematian. Sebelum masalah ini semakin parah, ada baiknya untuk mengetahui beberapa keluhan yang timbul saat stroke masih dalam tahap ringan."Halodoc, Jakarta - Sudah enggak asing kan dengan stroke? Beberapa dekade ke belakang, stroke seringkali dikaitkan dengan lansia. Namun, kini tak sedikit orang-orang di usia produktif berusia di bawah 35 tahun yang mesti berhadapan dengan stroke. Ingat, stroke di usia muda bisa berujung pada kondisi yang sangat serius, juga dikenal sebagai the silent killer, lantaran penyakit ini sangat berbahaya dan bisa membunuh secara diam-diam akibat kelumpuhan otak. Kalau tak menyebabkan kematian, stroke di usia muda masih bisa membawa dampak kecacatan bagi pengidapnya. Mengerikan, bukan?Nah, menyoal stroke ini, ada satu hal yang tak boleh dilupakan, yaitu stroke ringan atau transient ischaemic attack TIA. Meski menyandang kata “ringan”, tetapi TIA tau stroke ringan tak boleh diabaikan. Sebab bisa menimbulkan dampak serius di kemudian seperti apa sih gejala dari stroke ringan?Mulai dari Masalah Indra hingga SarafGejala stroke ringan kebanyakan terjadi secara tiba-tiba. Boleh dibilang gejala stroke ringan atau TIA hampir serupa dengan stroke. Bedanya, gejala stroke ringan hanya berlangsung beberapa menit dan akan hilang dengan sendirinya dalam hitungan seperti apa sih gejala stroke ringan yang umumnya dialami oleh pengidapnya? Nah, berikut beberapa gejalanya menurut ahli di National Institutes of Health - pada indra, seperti pendengaran, penglihatan, rasa, dan kewaspadaan termasuk kantuk atau tidak sadarPerubahan mental, seperti kebingungan, kehilangan ingatan, kesulitan menulis atau membaca, berbicara atau memahami orang otot, contohnya kelemahan otot, kesulitan menelan, atau atau kehilangan keseimbangan dan koordinasiKurangnya kontrol atas kandung kemih atau saraf, seperti mati rasa atau kesemutan pada satu sisiIngat, segeralah temui atau tanyakan pada dokter bilang mengalam gejala stroke ringan di atas. Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi gejala-gejala di atas, ada pula gejala lainnya yang mungkin muncu. ContohnyaPeningkatan tekanan darah satu sisi mulut dan wajah penderita terlihat bicara jadi kacau dan tidak atau kaki mengalami kelumpuhan atau sulit keseimbangan atau koordinasi pandangan ganda.Pandangan menjadi kabur atau memahami kata-kata orang sekitar 70 persen gejala stroke ringan bisa hilang kurang dari 10 menit atau 90 persen akan hilang kurang dari empat sudah, lalu bagaimana dengan penyebabnya?Gumpalan yang Akan Hancur dengan SendirinyaUmumnya stroke mini ini disebabkan karena gumpalan berukuran kecil yang tersangkut dalam pembuluh darah otak. Gumpalan tersebut bisa saja berupa gelembung udara atau penyumbatan ini nantinya akan menghambat aliran darah dan memicu kurangnya nutrisi dan oksigen pada bagian tertentu di otak. Kondisi inilah yang menyebabkan terganggunya fungsi apa bedanya TIA dengan stroke? Gumpalan penyebab stroke ringan akan hancur dengan sendirinya. Dengan kata lain, otak akan kembali berfungsi normal, sehingga tidak mengakibatkan kerusakan yang bersifat Kuning Bagi PengidapnyaHal yang perlu digarisbawahi, meski stroke ringan tak menyebabkan gangguan permanen, tetapi kondisi ini menjadi sebuah peringatan. Peringatan kalau pengidapnya berisiko tinggi mengalami stroke di kemudian hari. Tuh, seram kan?Oleh karena itu, segeralah temui dokter ketika mengalami gejala-gejala stroke ringat. Tujuannya jelas, untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi yang bisa WHO penyakit kardiovaskular CVD adalah penyebab kematian nomor 1 di dunia. Diperkirakan menyebabkan 17,9 juta kematian setiap tahun. CVD merupakan sekelompok gangguan jantung dan pembuluh darah, termasuk penyakit jantung koroner, penyakit serebrovaskular, penyakit jantung rematik, dan kondisi lainnya. Nah, empat dari 5 kematian CVD disebabkan oleh serangan jantung dan stroke. Hal yang bikin resah, sepertiga dari kematian ini terjadi sebelum waktunya pada orang di bawah 70 stroke sangat berbahaya, untungnya penyakit ini masih bisa dicegah lewat beragam cara. Menurut penjelasan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, dalam Kementerian Kesehatan RI - Sehat Negeriku!, penyakit kardioserebrovaskuler, seperti stroke dan penyakit jantung koroner dapat dicegah dengan mengubah perilaku yang tidak merokok atau mengisap tembakau, melakukan diet sehat dengan gizi seimbang, menjaga berat badan tepat ideal mencegah obesitas, tidak mengonsumsi alkohol, dan rutin berolahraga. Bagaimana, tertarik untuk mencobanya?Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa kapan dan di mana saja mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!ReferensiKementerian Kesehatan RI - Sehat Negeriku. Diakses pada 2020. Begini Cara Mengenali Gejala Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2020. Transient ischemic Diakses pada 2020. Cardiovascular Diseases.
APAKAHSTROKE BISA SEMBUH? Stroke merupakan suatu keadaan dimana terjadi kerusakan disuatu bagian otak, yang disebabkan tergangguannya aliran darah. Stroke ini dapat menimbulkan hilangnya fungsi
Berdasarkan penyebabnya, stroke terbagi menjadi dua jenis, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Selain dua jenis tersebut, sebagian orang bisa mengalami transient ischemic attack TIA atau dikenal dengan stroke ringan. Berikut adalah penjelasannya Stroke iskemik Stroke iskemik iskemia adalah jenis yang paling umum terjadi. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah arteri yang membawa darah dan oksigen ke otak tersumbat sehingga aliran darah ke otak berkurang. Stroke iskemik terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu Stroke trombotik Stroke trombotik disebabkan oleh terbentuknya gumpalan darah di salah satu pembuluh darah arteri yang memasok darah ke otak. Kondisi ini terjadi akibat timbunan lemak atau plak yang menumpuk di arteri aterosklerosis. Stroke embolik Stroke embolik terjadi ketika gumpalan darah embolus yang terbentuk di organ tubuh lain mengalir ke pembuluh darah yang menuju otak. Gumpalan darah tersebut umumnya berasal dari jantung. Stroke embolik sering disebabkan oleh gangguan irama jantung, misalnya atrial fibrilasi. Menurut beberapa studi, penyakit COVID-19 meningkatkan risiko seseorang terkena stroke iskemik. Kondisi ini memengaruhi sekitar 1–3% penderita COVID-19 yang mengalami gejala berat dan perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit. Sebagian besar penderitanya juga memiliki riwayat penyakit, seperti hipertensi dan diabetes. Stroke hemoragik Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan menyebabkan perdarahan. Pecahnya pembuluh darah di otak dapat dipicu oleh faktor-faktor berikut Hipertensi yang tidak terkendali Aneurisma otak Pengobatan dengan obat pengencer darah antikoagulan Penumpukan protein di dinding pembuluh darah angiopati amiloid serebral Cedera kepala, misalnya akibat kecelakaan mobil Stroke iskemik yang berkembang menjadi perdarahan otak Malformasi arteri vena Ada dua jenis stroke hemoragik, yaitu perdarahan intraserebral dan perdarahan subarachnoid. Berikut adalah penjelasannya Perdarahan intraserebral Jenis stroke hemoragik ini terjadi ketika pembuluh darah di dalam otak pecah sehingga darah mengalir ke jaringan otak dan merusak sel otak. Perdarahan subarachnoid Pada perdarahan subarachnoid, pembuluh darah arteri yang berada dekat permukaan otak pecah sehingga darah mengalir ke rongga subarachnoid, yaitu ruang antara permukaan otak dan tulang tengkorak. Transient Ischemic Attack TIA TIA atau stroke ringan adalah kondisi ketika suplai darah ke otak menurun untuk sementara waktu akibat penyumbatan pembuluh darah di otak. TIA memiliki gejala yang serupa dengan jenis stroke lain, tetapi berlangsung singkat dan dapat hilang dalam hitungan menit atau jam. Meski berlangsung singkat, TIA perlu diwaspadai karena kondisi ini bisa menjadi peringatan bahwa penderitanya mungkin mengalami stroke yang lebih parah di kemudian hari. Faktor Risiko Stroke Stroke dapat dialami oleh siapa saja, tetapi terdapat beberapa faktor yang dapat membuat seseorang lebih berisiko mengalami stroke. Beberapa penyakit yang dapat meningkatkan risiko stroke adalah Hipertensi Diabetes Kolesterol tinggi atau dislipidemia Penyakit jantung, seperti gagal jantung, penyakit jantung bawaan, infeksi jantung, atau aritmia Kelainan darah yang meningkatkan risiko tersumbatnya pembuluh darah, seperti anemia sel sabit, kelebihan kadar trombosit, polisitemia vera, atau trombofilia Sleep apnea Riwayat TIA atau serangan jantung COVID-19 Selain itu, ada beberapa perilaku atau kondisi tertentu yang juga bisa meningkatkan risiko terkena stroke, antara lain Merokok Menderita obesitas Menggunakan obat-obatan terlarang Tidak aktif secara fisik atau jarang berolahraga Kecanduan alkohol Selain faktor-faktor di atas, stroke juga dipicu oleh kondisi lain, seperti Riwayat stroke atau darah tinggi dalam keluarga Usia lebih dari 55 tahun Jenis kelamin perempuan Perubahan hormon akibat penggunaan pil KB atau terapi hormon
. 129 30 273 283 150 138 115 47
kenapa stroke path tidak bisa